Senin, 14 November 2011

KONSEP DASAR KESTABILAN SISTEM TENAGA LISTRIK


Kestabilan suatu peralatan atau sistem secara umum dapat didefenisikan sebagai probabilitas suatu alat atau sistem untuk menyelenggarakan tujuannya secara cukup untuk periode waktu tertentu dan kondisi operasi tertentu ".
Dari defenisi diatas untuk melakukan analisa kestabilan terhadap keandalan suatu system maka  terdapat empat unsur yang penting di analisa.
Ø  Probabilitas
Ø  Kecukupan performance
Ø  Waktu
Ø  Kondisi operasi
Untuk kepentingan konsumen dalam penyaluran listrik yang handal, factor utama yang dijadikan tolok ukur adalah frekuensi dari gangguan, durasi dari tiap gangguan dan harga suatu tempat konsumen atas suplay listrik pada saat suplay tidak tersedia.
Faktor yang Mempengaruhi Keandalan Sistem Distribusi
Keandalan sebuah sistem distribusi pada dasarnya ditentukan oleh hal‑hal sebagai berikut :
Ø  Konfigurasi dari sistem distribusi
Ø  Keandalan masing – masing komponen   yang    menyusun sistem distribusi tersebut.
Ø  Pengaturan operasi saluran distribusi
            Sistem distribusi dengan konfigurasi tertentu dapat lebih andal dari sistem distribusi konfigurasi lain, walaupun masing‑masing mempunyai komponen yang sama. Makin andal suatu konfigurasi, maka biayanya juga semakin mahal. Hal ini misalnya dapat dilihat pada sistem konfigurasi radial dan sistem konfigurasi spindle, dimana sistem konfigurasi spindle lebih andal, karena dilengkapi dengan gardu hubung dan express feeder sehingga memungkinkan gardu distribusi salah satu feeder disuplai oleh express feeder, tetapi dengan sendirinya investasi yang harus ditanamkan lebih mahal yaitu untuk biaya gardu hubung dan express feeder terse but. Sedangkan keandalan dari masing ‑ masing komponen distribusi tersebut dapat dilihat dari kegagalan yang terjadi dari komponen itu sendiri.
Terjadinya kegagalan komponen distribusi dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang antara lain
a)        Faktor dalam yaitu kegagalan yang terjadi karena kondisi komponen itu sendiri seperti sarnbungan kabel yang tidak sernpurna, isolasi buruk dan lain‑lain.
b)        Faktor luar : yaitu kegagalan yang terjadi diluar seperti tingginya kelembaban pada gardu, pencemaran udara, dan lain‑lain.
Disamping hal‑hal yang tersebut diatas tadi, ada pula faktor‑faktor diluar sistem distribusi yaitu terjadinya gangguan pada transmisi sehingga akan mempengaruhi keandalan sistem distribusi yang telah mempunyai keandalan yang tinggi sekalipun.


Parameter Keandalan Sistem Distribusi
Untuk menentukan keandalan sebuah sistem distribusi tenaga listrik, terlebih dahulu memahami beberapa pengertian dasar yang berkaitan dengan keandalan yaitu gangguan pemutusan daya dan laju kegagalan.
Gangguan
Menggambarkan keadaan suatu komponen pada saat komponen itu tidak dapat melaksanakan fungsinya disebabkan adanya beberapa kejadian yang berhubungan secara langsung dengan komponen itu.
Suatu gangguan pada sistem. distribusi dapat menyebabkan pemutusan pelayanan dalam waktu singkat maupun lama tergantung konfigurasi sistem distribusi yang bersangkutan.
Gangguan ini. dapat dibedakan atas tiga bagian yaitu gangguan paksa transient, gangguan paksa menetap dan gangguan terjadual.
Ø  Gangguan paksa transient adalah gangguan komponen yang penyebabnya dapat diatasi segera. oleh komponen itu sendiri, sehingga kornponen yang gagal tersebut segera berfungsi kembali. Waktu pemutusan pelayanan terjadi relatif singkat.
Ø  Gangguan paksa menetap adalah gangguan pada komponen yang penyebabnya tidak dapat dengan segera diatasi oleh komponen itu sendiri, tetapi harus diperbaiki atau diganti untuk mengembalikan fungsinya yang semula. Waktu pemulihan akibat gangguan ini cukup lama.
Ø  Gangguan terjadwal adalah gangguan yang disebabkan oleh komponen sistem yang sengaja dilepas dari pelayanan pada periode waktu yang telah ditentukan. Misalnya rehabilitasi atau pemasangan komponen baru. Gangguan jenis ini masih dapat ditunda, diluar keadaan ini disebut gangguan paksa.
Pemutusan daya
Adalah terhentinya penyaluran catu daya pada konsumen atau fasilitas lainnya yang diakibatkan satu atau lebih komponen yang terganggu dari konfigurasi sistem
Laju kegagalan
Adalah banyaknya kegagalan yang terjadi persatuan waktu, biasanya dalam kegagalan pertahun
LAJU KEGAGALAN KOMPONEN SISTEM
            Setiap komponen pada dasarnya mengikuti pola kecepatan/laju kegagalan standar terhadap waktu. Pola ini diperlihatkan lebih jelas pada gambar dibawah ini yang sering disebut sebagai kurva bak mandi (bath‑tub curve)
Tingkat kegagalan
1
2
3
Debugging
Normal
Wear Out
Waktu







Gbr.1. Karakteristik kehidupan komponen
            
            Dari gambar diatas terlihat ada tiga daerah kegagalan sebagai berikut :
(1). Daerah kegagalan awal (debugging)
Pada saat sistem atau komponen listrik mulai dioperasikan, angka kegagalannya cukup besar. Ini disebabkan karena kesalahan perencanaan atau kurang telitinya pemasangan sistem atau komponen listrik.  Kegagalan     ini akan  menurun dengan bertambahnya waktu, sedangkan kegagalan terbesar adalah pada saat sistem atau komponen dicoba.
(2). Daerah operasi normal
Pada daerah ini laju kegagalan adalah konstan dan kegagalan yang terjadi berlangsung secara acak. Untuk, komponen‑komponen elektromekanis, daerah ini relatif pendek dibanding dengan komponen elektronik. Pada pembahasan selanjutnya daerah inilah yang akan dilakukan perhitungan keandalan
(3). Daerah kegagalan akhir ( wear out)
Pada daerah ini diperlihatkan kegagalan yang membesar dibanding dengan umur operasinya. Hal ini disebabkan karena semakin tuanya umur sistem atau komponen listrik.
Komponen‑komponen sistem tenaga listrik seperti : motor, generator, transformator dan lain‑lain dapat dijaga agar berada pada daerah kerja normal dengan umur ekonomis yang panjang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pemeliharaan secara teratur dan teliti, dimana elemen‑elemen mekanik serta isolasi
isolasi yang ada tidak berada pada daerah, yang jenuh sebelum elemen‑elemen itu diganti.
Dalam studi untuk menghitung keandalan sistem distribusi tenaga listrik ini diambil parameter-­parameter pendukung lainnya yaitu
Ø  Laju kegagalan
Ø  Lama kegagalan
Ø  Waktu pemutusan pelayanan waktu perbaikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar