Muqaddimah
Hal yang perlu direnungkan
1.
Apakah kita pasrah dengan keadaan ini (problematika
ummat Islam) dengan asumsi bahwa tidak mungkin Allah membiarkan ummat ini terus
menerus dalam keterpurukan???, tidak mungkin Allah membiarkan Al qur’an
terpuruk karena Allah akan senantiasa menjaganya???
Pelajaran penting!!!
Bagaimana sikap Abdul Muthalib ketika Ka’bah diserang oleh Abraham?
Abdul Muthalib menyerahkan
penjagaan ka’bah kepada Allah semata. Tapi jika hal tersebut menjadi contoh
bagi kita, apakah kita yakin akan datangnya pertolongan Allah ketika kita tidak
bergerak? Allah akan menurunkan pertolongnNYa ketika hambaNya berusaha untuk
berubah.
2.
Mengapa Allah memerintahkan Rasulullah untuk
melakukan peperangan, sedangkan kita fahami bahwa Allah telah memberikan
jaminan bahwa Allah akan menurunkan pertolongan kepada kaum muslimin.
Sejarah perang Badar…
Pentingnya usaha untuk mendapatkan pertolongan Allah
Subhanahu Wa Ta’ala
Content
Attaggir/perubahan untuk saat ini adalah sesuatu hal yang mesti
dilakukan.
bukankah Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai kaum tersebut berusaha
untuk berubah?
Tetapi yang perlu kita cermati adalah bagaimana bentuk perubahan itu
dan bagaiman metode kita untuk merubah?
Jadi prinsip perubahan kita adalah berdasar atas manhaj perubahan yang
dilakukan oleh Rasulullah, yaitu dengan cara setahap demi setahap dengan
toriqah yang ada.
Sejak terpuruknya kaum muslimin, perubahan yang dilakoni kebanyakan
kaum muslimin hari ini adalah dengan 2 bentuk :
1.
Perubahan dengan jalur kepemimpinan (Al
Qiyadah)
2.
Perubahan melalui jalur bawah ( Al Qaidah)
Bagaimana perbedaan antara keduanya?
Kisah kaum Nabi Musa Alaihissalam dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam
QS. Al Maidah: 20-26
20. Dan (Ingatlah) ketika Musa Berkata kepada
kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika dia mengangkat
nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan
diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun
diantara umat-umat yang lain".
21.
Hai kaumku, masuklah ke tanah Suci (Palestina) yang Telah ditentukan
Allah bagimu[409], dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada
musuh), Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
22.
Mereka berkata: "Hai Musa, Sesungguhnya dalam negeri itu ada
orang-orang yang gagah Perkasa, Sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan
memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. jika mereka ke luar
daripadanya, pasti kami akan memasukinya".
23.
Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang
Allah Telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui
pintu gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang.
dan Hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang
yang beriman".
24.
Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasuki
nya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, Karena itu pergilah kamu
bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, Sesungguhnya kami Hanya duduk
menanti disini saja".
25.
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, Aku tidak menguasai kecuali diriku
sendiri dan saudaraku. sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang
yang fasik itu".
26.
Allah berfirman: "(Jika demikian), Maka Sesungguhnya negeri itu
diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan
berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu
bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."
Bandingkan dengan kaum nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi
Wasallam, yang ketika Rasulullah Mengajaknya untuk menyeru kepada Islam maka
para pengikut beliau senantiasa menjadi orang yang menjadi pendukung
Rasulullah. Dan kisah dakwah Rasulullah
di Thaif.
Dari kisah di atas maka bisa dilihat bahwa Nabi Musa adalah sosok
pemimpin yang ideal namun tidak berhasil untuk mendakwahi kaumnya, sehingga
bisa ditarik satu kesimpulan bahwa kepemimpinan yang handal bukan suatu hal
yang paling mendasar untuk bisa
mengokohkan ummat ini
1.
Metode Alqiyadah
Metode ini akan menggunakan:
a.
Jalur kekerasan (anfu)
Kelemahan jalur ini.
·
Pengorbanan / menumpahkan darah kaum muslimin
yang diharamkan oleh Allah
·
Rusaknya pencitraan Al Islam
·
Kita akan menempuhnya dengan jalan yang
sangat panjang.
·
Kita akan mendapatkan tekanan-tekanan yang
sangat hebat dari dakwah ini, dan berimbas kepada orang yang lain pula, bahkan
kepada orang yang tidak terlibat dalam hal tersebut.
b.
Jalur perdamaian (Tariqussilmi)
Khususnya di Indonesia
taraiqoh ini menggunakan jalur parlemen. Namun belum ada sejarah sampai hari
ini adanya perubahan yang signifikan yang dapat dilihat melalui jalur ini.
Dampaknya:
·
Terpengaruhnya orang-orang yang melakoni
jalur ini bukannya mampu mempengaruhi.
Tariqoh yang bisa lebih memberikan jaminan untuk perubahn ummat ini
adalah At Taqgiru Al Qaidah, yaitu melalui orang-orang yang dipimpin.
2.
At Taqgiru Al Qaidah
Dua jalan yang ditempuh
untuk jalur ini adalah
1.
Dakwah
2.
Tarbiyah
Jalur yangdiharapkan melahirkan Generasi
5:54,
1.
Mencintai Allah dan dicintai Allah
2.
Keras terhadap orang kafir dan lemah lembut
terhadap kaum muslimin
3.
Berjihad fiisabilillah dan tidak gentar dengan
cemoohan orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar