Tak terasa bulan Ramadhan akan segera tiba, bulan yang juga dikenal dengan gelar syahrul Qur'an. Bulan di mana semua ummat Muslim berlomba untuk memperbanyak amalan termasuk membaca Al Qur'an, selayaknya Al Qur'an bukan hanya dibaca tapi juga ditadabburi dan diamalkan.
Ada beberapa hal yang dapat menghalangi kita untuk mentadabburi Al Qur'an, yaitu:
1. Kondisi Hati
>>karena dosa dan maksiat
Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata,
شَكَوْت
إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي
وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى
لِعَاصِي
Kemaksiatan dapat menyebabkan manusia lalai dari Allah yang menyebabkan terhalangnya ia untuk mendapatkan kebaikan termasuk kekhusyu'an dalam mentadabburi Al Qur'an.
>>Berlebih-lebihan
2. Ketidak hadiran hati pada saat membaca atau mendengarkan Al Qur'an.
Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain:
>>Maksud dan niat pembaca hanya untuk mendapatkan pahala membaca Al Qur'an saja atau hanya untuk mengejar target bacaan.
Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang dalam tilawah, menamatkan al-Qur’an kurang dari 3 malam, sebab tidak akan bisa memahami maknanya. Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
لَا يَفْقَهُ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثٍ
Barangsiapa membaca al-Qur’an kurang dari 3 hari maka tidak akan dapat memahaminya. [HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah]
>>Hanya disibukkan dengan makhrijul huruf dan membaguskan bacaan
>>Lemahnya keinginan terhadap Al Qur'an karena lebih tertarik kepada dunia atau lebih mendahulukan yang lain.
>>Kondisi Fisik/Psikis yang menghalangi untuk mentadabburi Al Qur'an
3. Adanya persepsi yang sempit tentang mentadabburi Al Qur'an.
- Membaca tapi memandang Al Qur'an diturunkan hanya untuk menjadi solusi ummat-ummat terdahulu
- Wara' yang tidak pada tempatnya. takut memaknai sendiri Al Qur'an sehingga tidak dapat membumikan Al Qur'an dalam kehidupannya.
Wallahu Ta'ala A'lam