Dengan postingan ini semoga menjadi penjelasan bagi teman2
Nasrani dan sekaligus teman2 Muslim yang mempertanyakan mengapa kami tidak
mengucapkan selamat Natal bagi yang merayakannya.
Bukan karena tidak toleransi, karena dalam Islam kami diajarkan
untuk toleran terhadap pemeluk agama lain oleh Nabi kami, Rasulullah
Shallallahu ‘alayhi wasallam. Kami bahkan dilarang untuk menjelek-jelekkan
Tuhan yang disembah agama lain, di larang untuk merusak tempat ibadah mereka,
tidak mengganggu ibadah mereka, bahkan Rasulullah memperlihatkan bagaimana
beliau berbuat baik kepada seorang Yahudi yang senantiasa menghinanya.
Mengucapan selamat Natal merupakan satu bentuk pengakuan
akan lahirnya anak Tuhan, dan itu bertentangan dengan aqidah
kami yang meyakini bahwa Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan, jika
kalian mengatakan bukankah itu hanyalah sekedar ucapan penghargaan kepada yang
merayakannya, maka kami menjawab bahwa dalam keyakinan kami lisan(ucapan)
adalah salah satu diantara tiga hal yang menjadi sebab sempurnanya keimanan
kami...
Dan mungkin bagi teman-teman Muslim yang mengatakan bukankah
Yesus adalah Nabi Isa Alaihissalam, yang mana Muslim juga meyakini
keberadaannya bahkan memuliakannya, bukankah dengan memberikan ucapan selamat
artinya kita juga bergembira akan kelahiran seorang Rasul sebagaimana Maulid
Nabi?
Maka kami menjawab Maulid nabi tidak pernah dicontohkan oleh
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan para sahabatnya, bahkan para tabi’in
dan atbaut tabi’in yang lainnya... Kelahiran Nabi Isa Alaihissalam jauh lebih
dulu dibandingkan dengan di utusnya Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam
sebagai Rasul Allah...namun, tidak ada satu dalil pun dari yang shahih sampai
yang dhaif sekalipun yang kami dapatkan, menyatakan bahwa Rasulullah
memperingati hari kelahiran Nabi Isa Alaihissalam maupun Nabi-nabi sebelumnya
jika hal itu memang bagian dari agama ini. Bukankah hamba Allah Azza wa Jalla yang
memiliki ibadah terbaik itu adalah Rasulullah??
Semoga dengan postingan ini dapat menjadi penjelasan
sekaligus permohonan maaf jika kami tidak mengucapkan selamat untuk hari raya
kalian sebagaimana kalian mengucapkan selamat untuk hari raya kami.
Cukuplah toleransi bagi kita adalah ketika kita hidup damai
berdampingan tanpa harus menggadaikan aqidah kita, Untukmu agamamu dan untukku
agamaku